Minggu, 01 Maret 2015

Laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) t.a. 2014/2015

LAPORAN
PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)














Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan
Studi Program Pendidikan Sistem Ganda
Pada SMK Negeri 1 Selong


Oleh:
RISNAWATI





PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 1 SELONG
2014/2015







LEMBAR PERSETUJUAN




Nama Siswa        :    RISNAWATI
Tempat PSG        :    CV. Imaji Pelangi Lintas Batas, Dasan Lekong.
Waktu PSG         :    Tanggal 01 Juli 2014 s/d 13 September 2014






Dasan Lekong     September 2014



Guru Pembimbing






( Aris Sudianto S.Kom )


Mengetahui
Kepala Program Studi Keahlian
Teknik Komputer dan Informatika




(    Mariana Hidayanti, ST    )
NIP. 19801101 200901 2 001


Penanggung Jawab PSG
CV. Imaji Pelangi
Lintas Batas





(L.M. Rajabul Akbar, S.Ag)


                                              
                                                                                               











LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA

Atas Nama : RISNAWATI
Telah diperiksa dan di setujui





                Dasan Lekong,       September 2014


Guru Pembimbing
Pendidikan Sistem Ganda




( Aris Sudianto, S.Kom )


Mengetahui
Kepala Program Studi Keahlian
Teknik Komputer dan Informatika




( Mariana Hidayanti, ST )
NIP.  19801101 200901 2 001








LEMBAR PERSEMBAHAN





Laporan ini saya persembahkan kepada kedua orang tua tercinta, bapak/ibu guru terhormat, saudara, sahabat, dan adik-adik kelas tercinta.






















MOTTO




Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan.
Dan tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan.























KATA PENGANTAR
           
       Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat  dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Pendidikan Sistem Ganda ini. Banyak hambatan dan rintangan yang terjadi pada penulis dalam menyusun Laporan Pendidikan Sistem Ganda ini. Walaupun demikian, itu semua merupakan tantangan yang harus dihadapi. Sehingga selesai juga Laporan Pendidikan Sistem Ganda ini disusun.
            Meskipun tugas penyusunan Laporan Pendidikan Sistem Ganda ini telah selesai, penulis tetap menyadari Laporan Pendidikan Sistem Ganda ini masih jauh dari sempurna. Baik dari segi materi, penyajian maupun bahasanya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan Laporan Pendidikan Sistem Ganda ini.
            Perkenankanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu di dalam tugas menyusun Laporan Pendidikan Sistem Ganda ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Khususnya kepada:
1. Bapak Mahsin, S.Pd, MM  selaku kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur dan seluruh jajaran staf-stafnya. ( Nama Penanggung Jawab di DU/DI )
2Bapak Martua Hamonangan Nasution M.Pd, selaku Kepala sekolah SMK Negeri 1 Selong.
3. Ibu Mariana Hidayanti, ST selaku kepala Jurusan Teknik Informatika SMK Negeri 1 Selong.
4. Bapak Aris Sudianto S.Kom selaku guru pembimbing  Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
5. Kedua orang tua atas segala do’anya, dukungan dan motivasi yang diberikannya.
6. Teman-teman yang ikut membantu dalam penyusunan laporan ini.

            Akhir kata dengan kerendahan hati penulis, semoga Laporan Pendidikan Sistem Ganda ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca dan semua pihak yang berkepentingan. Semoga Allah SWT memberikan pahalanya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya.

Dasan Lekong,     September 2014



 Penulis







KEGIATAN HARIAN PSG
SMK NEGERI 1 SELONG

Nama Siswa            : Risnawati                                   Tempat PSG       : CV. Imaji Pelangi Lintas
Jurusan / Kelas       : Multimedia / XII. MM-2                                        Batas, Dasan Lekong


No
Hari / Tanggal
Uraian Kegiatan ( Alat/Bahan, Cara Kerja, Sketsa Gambar )
Keterangan
1.
Selasa, 01/07/2014
Pengenalan alat-alat multimedia, dan fungsi alat-alat multimedia yang berada di tempat PSG.
     1.      computer
     2.      printer
     3.      kamera DSLR
     4.      kamera video

-
2.
Rabu, 02/07/2014
Pengenalan alat-alat multimedia. Mempelajari cara menggunakan kamera DSLR dan pengenalan beberapa tombol-tombol pada kamera DSLR.
-

                                                                                                             Mengetahui
Guru Pembimbing PSG                                                                    Kepala/Pimpinan Du/Di


Aris Sudianto, S.Kom                                                                             ( L.M. Rajabul Akbar, S.Ag )






PENUTUP


A.Kesimpulan
Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi yang memberi peluang peserta
mengalami proses belajar melalui bekerja langsung pada pekerjaan
sesungguhnya. Dengan adanya PSG saya dapat merasakan bagaimana pelaksanaan praktek
langsung di lingkungan dunia kerja yang langsung dibimbing langsung oleh pihak
industri, dan bahkan saya dapat mengukur sejauh mana penguasaan ilmu praktek
multimedia.

B. Saran
-          Sebaiknya sekolah lebih meningkatkan sosialisasi ke dunia industry untuk lebih mengetahui kemajuan teknologi saat ini
-          Sebaiknya kedisiplinan sekolah ditingkatkan.
-          Dan juga agar guru-guru selalu memberikan motivasi dan bimbingan kepada siswa siswi SMKN 1 Selong.

C.Penutup
Alhamdulillah saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena Laporan Hasil Kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini telah selesai, dan mudah-mudahan setelah laporan ini di perbaiki terus-menerus dapat di sahkan tanpa ada lagi kesalahan yang fatal.
Saya pribadi mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang turut membantu saya dalam menyelesaikan tugas laporan ini.
Karena saya masih dalam proses belajar saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang saya buat di dalam ataupun diluar laporan ini, bila ada saran atau kritik untuk kemajuan saya Insya Allah akan saya terima.

Demikian laporan ini saya sampaikan dengan harapan akan terjalin kerjasama yang baik dan memberikan manfaat bagi pengembangan dan kemajuan semua pihak. Atas perhatian dan kerjasama yang baik dari CV. Imaji Pelangi Lintas Batas saya ucapkan terima kasih. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan saya ucapkan maaf yang sebesar-besarya.


Masalah lingkungan secara Lokal, Nasional, dan Global

TUGAS
I
P
A

Masalah Lingkungan (kerusakan)











Nama    : Risnawati
Kelas     : XII. MM-2










Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Selong





A.     Masalah Lingkungan Secara Lokal (Kota Semarang)

Kota Semarang yang merupakan ibukota Propinsi Jawa Tengah dapat digolongkan sebagai kota metropolitan. Secara administratif, Kota Semarang terbagi atas 16 kecamatan dan 177 kelurahan.  Luas wilayah kota Semarang 373, 70 km2dengan jumlah penduduk pada tahun 2008 adalah sebesar 1.481.640 jiwa. Secara umum masalah lingkungan yang terjadi di Kota Semarang antara lain penyebaran air payau (intrusi air laut), longsor dan limbah cair, banjir dan rob.

1.      Penyebaran Air Payau
Penyebaran Air Payau di Kota Semarang semakin luas dan kadar garam semakin tinggi. Pemanfaatan air tanah di kawasan pantai yang dilakukan berlebihan tanpa perhitungan akan menyebabkan air laut begitu mudah meresap ke darat. Kondisi menyolok terjadi di sekitar Tawangasari, Tambaklorog, Genuksari, Wonosari,Tambaksari, dan Bedono. Pada daerah-daerah tersebut, sampai kedalaman 40 m air tanah sudah payau. Air tanah segar baru didapat pada kedalaman lebih dari 60 m. Hampir semua air tanah dangkal di kawasan Semarang, terutama sumur gali dengan kedalaman sampai 10 m memiliki salinitas tinggi.

2.      Banjir dan Rob
Banjir yang terjadi di Kota Semarang pada umumnya disebabkan karena tidak terkendalinya aliran sungai, akibat kenaikan debit, pendangkalan dasar badan sungai dan penyempitan sungai karena sedimentasi, adanya kerusakan lingkungan pada daerah hulu (wilayah atas kota Semarang) atau daerah tangkapan air (rechange area) serta diakibatkan pula ketidakseimbangan input – output pada saluran drainase kota. Cakupan banjir saat ini telah meluas di beberapa kawasan di kota Semarang, yang mencakup sekitar muara kali Plumbon, Kali Siangker sekitar Bandara Achmad yani, Karangayu, Krobokan, Bandarharjo, sepanjang jalan di Mangkang, kawasan Tugu Muda – Simpang Lima sampai Kali Semarang, di Genuk dari Klaigawae sampai perbatasan Demak.
Persoalan yang juga sering muncul adalah terjadi air pasang laut (rob) di beberapa bagian di wilayah perencanaan yang menjadi langganan genangan akibat rob. Saluran drainase yang mestinya menjadi saluran pembuangan air ke laut berfungsi sebaliknya (terjadi backwater), sehingga sistem drainase yang  ada tidak dapat berjalan dengan semestinya. Hal ini menjadi lebih parah bila terjadi hujan pada daerah tangkapan dari saluran-saluran drainase yang ada. Sehingga terjadi luas genangan yang semakin besar dan semakin tinggi.

3.      Longsor
Daerah perbukitan di Kawasan Kota Semarang rawan longsor. Tujuh dari 16 kecamatan di Kota Semarang memiliki titik-titik rawan longsor. Ke tujuh kecamatan tersebut adalah Manyaran. Gunung Pati, GajahMungkur, Temba;lang, Nglaiyan, Mijen, dan Tugu.Kontur Tanah di kecamatan-kecamatan tersebut sebagian adalah perbukitan dan daerah patahan dengan struktur tanah yang labil.
Pengertian tanah longsor adalah terjadinya pergerakan tanah atau bebatuan dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur yang umunya terjadi di daerah terjal yang gundul serta kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh. Air hujan adalah pemicu utama terjadinya tanah longsor. Ulah manusia pun bisa menjadi penyebab tanah longsor seperti penambangan tanah, pasir dan batu yang tidak terkendalikan. Menurut organisasi MPBI (Masyarakat Peduli Bencana Indonesia), gejala umum tanah longsor meliputi:
·      Muncul retakan-retakan di lereng yang sejajr denganarah tebing
·      Muncul mata air secara tiba-tiba
·      Air sumur di sekitar lereng menjadi keruh
·      Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.


B.     Masalah Lingkungan Nasional

Keadaan dan masalah lingkungan pada tingkat nasional didahului oleh uraian mengenai keadaan dan masalah kependudukan yang secara global merupakan penyebab utama dan munculnya masalah lingkungan tersebut. Masalah kependudukan di Indonesia ditandai oleh laju pertumbuhan penduduk relatif masih tinggi, penyebaran penduduk belum berimbang, dan mutu kehidupan penduduk secara umum masih perlu ditingkatkan.
Hal demikian dibarengi oleh berbagai pola dan langkah pembangunan yang cenderung :
·         Merusak /mengganggu sistem pendukung kehidupan manusia.
·         Menciptakan ancaman dan bahaya buatan manusia dalam bentuk berbagai sumber bencana.
·         Berlanjutnya dampak dan resiko lingkungan ini pada generasi masa datang
·         Makin lemahnya struktur dan fungsi organisasi sosial masyarakat dalam berperan serta dalam mendukung kegiatan pembangunan maupun mengelola lingkungan

Masalah lingkungan nasional (lokal) yang ditimbulkan juga menimbulkan kerusakan pada alam yaitu:
1.      Kerusakan Hutan Tropis
Kerusakan disebabkan penjarahan yang dilakukan secara terang-terangan menyebabkan hutan-hutan rusak parah. Di samping penjarahan kerusakan juga diakibatkan karena kebakaran baik karena faktor alam maupun ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.

2.      Kerusakan Terumbu Karang
Terumbu karang adalah suatu tumbuhan dan hewan yang berada di daerah perairan laut dangkal.
Fungsi terumbu karang sebagai;
·      Penahan gelombang sehingga erosi tepi pantai dapat dikurangi.
·      Tempat tumbuhnya berbagai macam zooxantellae dan alga, sehingga  pada siang hari menghasilkan Oyang diperlukan ikan dan makhluk hidup di bumi, sertadapat disajikan taman laut yang paling mengesankan.
·      Sumber penghasilan dan makanan bagi masyarakat pesisir karena potensi perikanan terumbu karang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Kerusakan terumbu karang sampai kedalaman 3 m di Indonesia sangat menghawatirkan. Kegiatan manusia yang menyebabkan kerusakan terumbu karang antara lain penangkapan udang atau ikan dengan merusak karang, pengambilankarang untuk bangunan, pembersihan karang dan perairan pantai untuk keperluan pariwisata. Dengan rusaknya terumbu karang maka fugsi terumbu karang sebagai penahan gelombang, tempat tinggal banyak organism, potensi ekonomi dan pariwisata jelas terganggu.

3.      Kerusakan Hutan Bakau
Hutan bakau atau lebih dikenal dengan mangrove  adalah hutan yang tumbuh sepanjang daerah, pantai atau sekitar muara sungai dan sangat dipengaruhi pasang surut air laut. Tempat Indonesia sebagai negara kepulauan dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, memilki hutan mangrove  yang sangat luas. Menurut data hutan mangrove  Indonesia diperkirakan 3,6 milyar hektar khusunya disepanjang pantai timur Sumtera, pantai Kalimantan dan Irian Jaya.
Fungsi Hutan Bakau (Reksodihardjo dan Lilley, 1996) adalah sebagai berikut:
·           Hutan Bakau merupakan sumber daya yang kaya baik dalam hal penyedia tempat tinggal bagi bintang air seperti ikan, udang dan penyedia kayu atau pemanfaatan daun bakau bagi binatang ternak.
·           Selama proses pembusukan, hutan bakau menjadi sumber makan utama untuk moluska, kepiting, cacing dan binatang-binatang kecil lainnya.
·           Sebagai pelindung dan stabilisator garis pantai dan bahaya abrasi.
·           Sebagai pengikat lumpur dalam pembentukan lahan
Kerusakan hutan bakau yang utama adalah alih fungsi hutan bakau tersebut menjadi daerah tambak (Kep. Karimunjawa, Cilacap), daerah pemukiman (Tanah Mas Semarang),perluasan objek wisata atau rekreasi. Belum lagi penebangan hutan bakau sebagai kayu bakar atau bahan bangunan. Polusi minyak juga mengancam tumbuhnya hutan bakau.


C.     Masalah Lingkungan Secara Global

Masalah lingkungan saat ini menjadi salah satu isu yang paling sering dibahas baik oleh pemerintah, peneliti maupun badan organisasi di level internasional maupun lokal. Beberapa masalah lingkungan global anatara lain:
1.      Perubahan Iklim (Pemanasan Global)
Dampak Perubahan Iklim Laporan “Climate Change 2007: Climate Change Impacts, Adaptation and Vulnerability” memuat dampak perubahan iklim yang sudah dan yang mungkin akan terjadi di masa depan. Salah satu kesimpulannya, pemanasan global akan memberi dampak negative yang nyata bagi kehidupan ratusan juta warga di dunia. Salah satunya adalah meningkatnya suhu permukaan bumi sepanjang lima tahun mendatang. Ini akan mengakibatkan gunung es di Amerika Latin mencair. Dampaknya panen gagal, yang hingga tahun 2050 membuat 130 juta penduduk dunia terutama di Asia mengalami kelaparan. Pertanian gandum di Afrika juga bernasib sama. Pemanasan global juga membuat permukaan laut meningkat, lenyapnya beberapa spesies dan bencana nasional yang makin meningkat. 30% garis pantai di dunia lenyap pada 2080. Lapisan es di kutub mencair hingga terjadi aliran air di Kutub Utara dan membuat Terusan Panama terbenam.

2.      Penipisan Lapisan Ozon
Berlubangnya lapisan ozon sebagian besar disebabkan oleh CFC (Chlorofluorocarbons), HCFC (Hydrochlorofluorocarbons), HFC (Hydrofluorocarbons), dan PFC (Perfluorocarbon). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak bereaks, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berbahaya. Banyak di gunakan untuk mengembangkan busa kursi, untuk AC, pendingin lemari es dan penyemprot rambut.Tetapi, ternyata ada juga keburukan dari gas ini.
Peristiwa berlubangnya ozon karena CFC melalui urutan sebagai berikut: CFC terlepas dari sumber dan naik ke stratosfer , sinar matahari memecah CFC sehingga menjadi atom klorin yang kemudian menjadi penyebab rusaknya lapisan ozon. Berlubangnya lapisan ozon mengakibatkan semakin banyak radiasi  yang mencapai permukaan bumi. Untuk manusia, paparan sinar UV yang berlebihan mengakibatkan kanker kulit, katarak, dan memperlemah sistem kekebalan tubuh. Peningkatan radiasi UV juga mengakibatkan  berkurangnya hasil panen  dan gangguan pada rantai makanan di laut.
                                                                                                           
3.      Efek Rumah Kaca
Apabila kadar CO2 di atmosfer berlebihan dan tidak dapat segera di ubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan dunia yang di tebang setiap tahunnya, maka CO2 beserta debu akan membentuk lapisan seperti kaca, sehingga sinar ultra violet dari cahaya matahari yang masuk ke bumi yang mengenai tanah akan di pantul kan kembali ke atmosfer dan di pantul kan kembali oleh lapisan CO2 yang telah terbentuk di atmosfer kembali ke bumi dan demikian seterusnya peristiwa ini di sebut sebagai efek rumah kaca (green house). Sehingga suhu bumi akan meningkat atau terjadi global warming.

4.      Hujan Asam
Hujan Asam adalah istilah yang secara luas digunakan untuk campuran materi asam nitrit dan asam sulfit baik secara basah dan kering dari atmosfer melebihi jumlah normal. Penyebab atau unsur kimia pembentuk dari hujan asam berasal dari sumber-sumber alami  seperti kegiatan vulkanik dan vegetasi yang terurai, maupun yang diakibatkan oleh aktivitas manusia yang terutama berasal dari sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NO2) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. “Gas ini dapat bereaksi dengan gas NO2 dan air hujan dan menyebabkan terjadinya hujan asam”, sebagaimana dikutip dalam Edrian Dwa Wadhissa & Muhammad Mustolihudin blog.

Hujan ini mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah berkarat, serta bangunan-bangunan jadi cepat rusak. Pada area dengan cuaca kering, unsure kimia asam dapat berupa debu atau asap dan jatuh ke tanah dalam bentu deposisi kering, menempel ke tanah, gedung, rumah, mobil dan pepohonan. Partikel gas dan padat bersifat asam ini dapat terbilas air hujan dan jatuh sebagai air limpasan yang mengandung asam.