TUGAS IPA
Dampak Over Eksploitasi Ekosistem
Nama kelompok :
o
Risnawati
o
Siti Khadijah
o
Tuti Ashari
Kelas : XII. MM-2
Dampak Over Eksploitasi Ekosistem
Dibandingkan dengan komponen biotik lainnya, manusia
merupakan jenis organisme yang memiliki pengaruh yang kuat di bumi ini.
Kemampuan manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan dan mengubah lingkungan
sesuai dengan yang diinginkannya, menyebabkan populasi manusia meningkat dengan
cepat.
Sikap manusia yang cendrung merusak lingkungan, seperti membakar
hutan, memberantas hama dan bahan kimia, mengubah berbagai ekosistem alami
menjadi ekosistem buatan, memberikan dampak negative pada ekosistem. Berikut
ini akan dijelaskan berbagai dampak negative terhadap ekosistem akibat
eksploitasi berlebihan oleh manusia.
1.
Fragmentasi dan Degradasi Habitat
Meningkatkan populasi penduduk dunia menyebabkan semakin
banyak lahan yang dibutuhkan untuk mendukung kesejahteraan manusia, seperti
yang dibutuhkan untuk mendukung kesejahteraan manusia, seperti lahan untuk pertanian,
tempat tinggal, industri dan sebagainya.
Fragmentasi habitat misalnya terjadi pada kawasan yang
ditebang atau dirambah, sehingga menyisakan kawasan hutan kecil. Hutan yang
ditebang atau dirambah memberikan dampak antara lain perubahan pada struktur
komunitas hutan dan kematian pohon yang berada di pinggiran hutan akibat
tingginya paparan angin dan cahaya matahari.
Fragmentasi
dan degradasi habitat menyebabkan munculnya masalah lain seperti kematian
organism karena hilangnya sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya
keanekaragaman sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman
spesies pada habitat tersebut.
Fragmentasi Habitat adalah sebuah proses perubahan lingkungan yang berperan
penting dalam evolusi dan biologi konservasi. Sebagaimana yang tersirat pada namanya, ia
mendeskripsikan kemunculan fragmentasi lingkungan pada habitat suatu organisme.
Fragmentasi habitat dapat disebabkan oleh proses-proses geologis yang
secara perlahan mengubah tata letak lingkungan maupun oleh aktivitas manusia
yang dapat mengubah lingkungan secara cepat. Proses fragmentasi habitat secara
alami diduga merupakan salah satu sebab utama spesiasi,
sedangkan proses fragmentasi habitat oleh manusia menyebabkan kepunahan banyak spesies.
Fragmentasi habitat sering kali disebabkan oleh aktivitas
manusia, seperti agrikultur
dan urbanisasi.
Habitat yang sebelumnya terhubung menjadi terbagi menjadi dua fragmen. Setelah
pembersihan habitat yang intensif, kedua fragmen yang terpisah tersebut akan
terisolasi satu dengan lainnya.
2. Terganggunya Aliran Energi di Dalam
Ekosistem
Ekosistem alami yang dirusak dan diubah menjadi ekosistem
buatan dapat menyebabkan terjadinya perubahan aliran energy dalam ekosistem
tersebut. Contohnya, ketika proses penebangan atau pembakaran hutan selesai,
maka kawasan hutan kemudian ditanami dengan satu jenis tumbuhan (sistem
monokultur). Hal tersebut menyebabkan aliran energy yang semula bersifat
komleks, yaitu antara berbagai jenis produsen (pohon-pohon besar dan kecil),
konsumen (berbagai macam hewan), detritivora (jamur, bakteri, dan sebagainya),
menjadi aliran energy yang lebih sederhana, yaitu satu jenis produsen
(contohnya padi), beberapa konsumen, dan detrivor.
3.
Introduksi Spesies Asing
Introduksi atau masuknya spesies dari suatu ekosistem ke
dalam ekosistem lainnya biasanya bertujuan untuk meningkatkan tingka
kesejahteraan manusia. Namun, introduksi spesies asing juga dapat merugikan,
karena terkadang didalam ekosistem yang baru, spesies tersebut tidak memiliki
predator alami. Serangga Neochetine eichhorniae yang merupakan predator tanaman
eceng gondok dan dapat mengendalikan populasi enceng gondok di perairan tidak
hidup di Indonesia.
4.
Resistensi Spesies yang Merugikan
Penggunaan pestisida dan abiotik secara berlebihan untuk
membunuh populasi organisme yang merugikan (hama atau pathogen) dapat
menyebabkan munculnya populasi organisme yang kebal terhadap pestisida dan
antibiotik tersebut. Hama yang tidak atau kurang sensitif (kebal) terhadap
pestisida jenis tertentu dapat bertahan dari penggunaan pestisida tersebut.
Demikian juga adanya jika antibiotik digunakan secara
berlebihan, yaitu dalam dosis yang terlalu tinggi atau frekuensi yang terlalu
sering. Populasi spesies patogen yang dapat bertahan dari dosis antibiotik
tersebut akan berkembang biak menghasilkan populasi spesies patogen yang kebal.
5.
Hilangnya Spesies Penting di Dalam
Ekosistem
Setiap organisme memiliki peran penting di dalam suatu
ekosistem. Contohnya, di dalam ekosistem sawah, hilangnya keberadaan predator
seperti burung, ular, dan sabagainya dapat meningkatkan populasi organism lain,
misalnya tikus makan padi akan menurun dan hasil panen akan berkurang.
6.
Berkurangnya Sumber Daya Alam
Terbaharui
Kayu, tanduk, gading, dan sebagainya merupakan sumber daya
alam yang dapat diperbaharui. Walaupun memiliki sifat dapat diperbaharui,
penggunaan dan eksploitasi secara berlebihan dapat menurunkan jumlah dan
kualitas baik semakin berkurang. Hal tersebut menyebabkan kualitas kayu dan
tingkat regenerasi semakin menurun.
Berkurangnya
keanekaragaman hayati di alam memberi efek, baik secara langsung maupun tidak
langsung, merugikan bagi manusia karena manusia, hewan dan tanaman merupakan
komponen ekosistem alam yang saling berkaitan. Beberapa dampak yang timbul
antara lain yaitu:
a. Kepunahan
Kepunuhan
berarti hilangnya suatu spesies, Kebakaran hutan menghancurkan habitat, satwa
dan tanaman secara langsung dan besar-besaran. Sementara yang bertahan akan
menghilang secara perlahan dan menyebabkan hewan dan tumbuhan menjadi langka
atau menjadi punah.
b. Kekeringan
Semakin berkurangnya pepohonan dihutan menyebabkan cadangan
air tanah menurun karena pohon merupakan penyimpan cadangan air tanah untuk
musim kemarau terutama yang berasal dari air hujan. Apabila pepohonan di hutan
berkurang, masyarakat disekitar hutan dapat mengalami kekurangan air di musim kemarau karena cadangan
air tanah berkurang. Kekeringan dapat menjadi bencana
alam apabila
mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan
akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem
yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi
dan ekologi
kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap
bidang dapat berbeda-beda. Namun demikian, suatu kekeringan yang singkat tetapi
intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan.
c. Banjir
Pada musim penghujan dapat terjadi banjir karena tidak
adanya pepohonan di hutan yang dapat menyerap air hujan. Banjir akan memberikan
dampak terhadap hidup manusia sepeerti rusaknya infrasuktur, terputusnya
tranportasi, serta korban nyawa dan lain sebagainya yang merugikan kelangsungan
hidup.
d. Kenaikan
muka air laut
Penebangan bakau pada pesisir akan menyebabkan Kenaikan muka
air laut juga telah menyebabkan tenggelamnya tambak udang dan ikan di beberapa
daerah di Indonesia termasuk di pantai-pantai Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Aceh dan Sulawesi Selatan.
7.
Tergantungnya Daur Materi di Dalam
Ekosistem
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat
aktivitas manusia juga akan ikut meningkat. Meningkatnya aktivitas manusia
didunia berpengaruh terhadap daur biogeokimia. Sebagai contoh, daur karbon yang
terganggu akibat semakin banyaknya penggunaan bahan bakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar